Kanker Kolon (Kanker Usus Besar) adalah jenis kanker yang paling sering terjadi dan penyebab kematian no 2 di negara barat. Angka kejadian kanker kolon mulai meningkat pada umur 40 tahun dan puncaknya pada umur 60-75 tahun. Kanker ini lebih sering terjadi pada wanita.
Kanker kolon biasanya dimulai dengan pembengkakan seperti kancing pada permukaan lapisan usus atau pada polip. Kemudian kanker akan mulai memasukidinding usus. Kelenjar getah bening di dekatnya juga bisa terkena. Karena darah dari dinding usus dibawa ke hati, kanker kolon biasanya menyebar (metastase) kehati segera setelah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya.
Penyebab Kanker Kolon
Seseorang dengan riwayat keluarga menderita kanker kolon, memiliki resiko tinggi mengidap kanker. Riwayat poliposis keturunan atau penyakit yang serupa juga meningkatkan resiko kanker kolon. Penderita kolitis ulserativa atau penyakit Crohn memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker. Resikonya berhubungan dengan usia penderita pada saat kelainan ini timbul dan lamanya penderita mengalami kelainan ini.
Makanan memegang perananan penting dalam resiko kanker kolon, tetapi bagaimana caranya, tidak diketahui.
Di seluruh dunia, orang dengan resiko tertinggi adalah yang tinggal di perkotaan dan mengkonsumsi makanan khas orang-orang barat yang kaya. Makanan tersebut rendah serat dan tinggi protein hewan, lemak dan karbohidrat. Resiko agaknya menurun dengan diet tinggi kalsium, vitamin D dan sayuranseperti toge Brusel, kubis dan brokoli.
Gejala Kanker Kolon
Kanker Kolon tumbuh perlahan dan memakan waktu yang lama sebelum menyebabkan gejala. Gejalanya tergantung kepada jenis, lokasi dan penyebaran kanker.
Usus besar sebelah kanan (kolon asendens) memiliki diameter yang besar dan dinding yang tipis. Karena isinya berupa cairan, kolon asendens tidak akan tersumbat sampai terjadinya stadium akhir kanker. Tumor pada kolon asendens bisa begitu membesar sehingga dapat dirasakan melalui dinding perut. Lemah karena anemia yang berat mungkin merupakan satu-satunya gejala.
Usus besar sebelah kiri (kolon desendens) memiliki diameter yang lebih kecil dan dinding yang lebih tebal dan tinjanya agak padat. Kanker cenderung mengelilingi bagian kolon ini, menyebabkan sembelit dan buang air besar yang sering, secara bergantian. Karena kolon desendens lebih sempit dan dindingnya lebih tebal, penyumbatan terjadi lebih awal. Penderita mengalami nyeri kram perut atau nyeri perut yang hebat dan sembelit. Tinja bisa berdarah, tetapi lebih sering darahnya tersembunyi, dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan laboratorium.
Terapi Kanker Kolon dengan Transfer Factor
Cara terbaik dan teraman melawan Kanker Kolon adalah dengan kembali ke tubuh kita sendiri. Tubuh kita memiliki sel-sel pembunuh kanker. Pada penderita kanker, sel-sel ini tidak berkerja secara optimal (aktifitas sel pembunuh kankernya rendah) sehingga sel-sel kanker bisa berkembang.4Life Research mengeluarkan produk Transfer Factor Plus yang mampu meningkatkan aktifitas sel pembunuh kanker ini hingga 473% dan dalam suatu penelitian independen yang dilakukan oleh RAMS (Russian Academy Of Medical Science),sel kanker yang terliminasi mencapai 97%.Transfer Factor Plus aman tanpa efek samping sehingga bisa menjadi solusi terbaik bagi penderita kanker.